Mempersiapkan sebuah perhelatan internasional bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika baru pertama kali dilakukan. Diperlukan persiapan matang dari jauh-jauh hari dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Hal inilah yang dilakukan ATPUSI dalam rangka mempersiapkan diri sebagai tuan rumah konferensi tahunan IASL (International Association of School Librarian) tahun 2013 yang akan datang. Salah satu persiapan ini adalah dengan menyelenggarakan Workshop Persiapan IASL tahap 2 yang berlangsung pada tanggal tanggal 15 sampai 18 Oktober 2012. Acara yang mendapat dukungan penuh dari Badan Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan ini bertempat di Hotel Grand Jaya Raya. Pesertanya terdiri dari perwakilan Pengurus Daerah ATPUSI dan pustakawan sekolah yang diundang sebanyak 76 orang.
Jika pada acara serupa tahun lalu, peserta telah mempersiapkan tema, panitia beserta deskripsi tugasnya dan tanggal-tanggal penting untuk penyelesaian tugas, maka pada workshop kali ini peserta mencoba mensimulasikan penyelenggaraan acaranya. Maka acara ini disusun sedemikian rupa agar peserta lebih memahami acara konferensi yang sebenarnya. Namun demikian, tetap diupayakan agar peserta tetap mendapatkan wawasan dan pengetahuan di bidang perpustakaan sekolah.
Acara ini dibuka oleh Kepala Pusbang Tendik Dr. Muhammad Hatta, secara bersamaan dengan beberapa kegiatan lain yang juga diselenggarakan oleh Pusbang Tendik. Selain itu hadir juga President IASL Dr. Diljit Singh, perwakilan dari PNRI Drs. Nurcahyo, dan perwakilan BPAD Bali.
Sesi-sesi dalam acara ini merupakan sesi yang biasanya ada dalam tradisi konferensi IASL. Keynote speak disampaikan oleh Dr Diljit Singh dengan topic “How to write and present a paper”. Plenary Session oleh Hanna Latuputty, yang menyampaikan Issues on School Library School in Global Perspective. Concurrent session-nya diisi oleh peserta yang tulisannya terpilih untuk dipresentasikan, begitu juga dengan Poster Session. Memang belum banyak yang familiar dengan presentasi dalam bentuk paper, tapi setelah diberi penjelasan peserta dapat dengan baik membuat dan mempresentasikan posternya. Sedangkan untuk acara yang mirip pre-conference workshop adalah sesi pelatihan tata cara jamuan makan malam resmi yang disampaikan oleh Manajer Banquet Hotel Grand Jaya Raya.
Sessi lain yang seru adalah acara social berupa jamuan makan malam resmi yang juga berisi acara lelang. Grand auction merupakan tradisi IASL untuk mengumpulkan dana yang diperuntukkan bagi kegiatan social IASL. Dalam acara ini, dana yang terkumpul diserahkan untuk kegiatan ATPUSI. Selain grand auction ada juga silent auction yang merupakan lelang tertutup untuk sejumlah barang. Barang-barang yang dilelang ini merupakan souvenir daerah yang dibawa masing-masing peserta.