SUKSES! KPSI V 2024: Mengukuhkan Peran Pustakawan Sekolah di Era Digital


Bandung – Konferensi Perpustakaan Sekolah Indonesia (KPSI) ke-5 yang digelar oleh Pengurus Pusat Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (PP ATPUSI) telah sukses diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada 26–28 September 2024. Kegiatan yang dihadiri oleh hampir 200 peserta dari seluruh Indonesia ini mengangkat tema besar: "Transformasi Pustakawan Sekolah sebagai Motor Penggerak Literasi: Inovasi dan Strategi di Era Digital."

Konferensi ini menjadi ajang penting bagi para pustakawan sekolah, tenaga perpustakaan, akademisi, dan mahasiswa untuk bertukar ide dan pemikiran terkait inovasi dalam dunia literasi dan perpustakaan sekolah. Menghadapi pesatnya perkembangan teknologi, pustakawan diharapkan mampu menjadi motor penggerak literasi di lingkungan pendidikan, memanfaatkan teknologi sekaligus menjaga nilai-nilai literasi tradisional.


Visi Pendidikan 2035 dan Peran Pustakawan

Ulfamahmudah, M.Psi., dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam pidato pembukaannya menyampaikan bahwa perpustakaan sekolah harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan. Ia menekankan pentingnya peran pustakawan sebagai penggerak literasi, yang tidak hanya mendukung siswa tetapi juga guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya.

Menurutnya, transformasi perpustakaan harus mengarah pada pencapaian Visi Pendidikan Indonesia 2035. "Pustakawan harus menciptakan perpustakaan yang bukan hanya tempat penyimpanan buku, tetapi ruang yang menyenangkan untuk belajar," ujarnya.


Pustakawan dalam Kurikulum Merdeka

Sesi plenari yang diisi oleh Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A., Guru Besar UPI, menyoroti pentingnya pustakawan sekolah dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Pustakawan, menurut Prof. Dinn, harus menjadi pembelajar seumur hidup dan mampu memberikan layanan berbasis teknologi yang sejalan dengan kebutuhan pendidikan modern. "Pustakawan sekolah bukan hanya penjaga buku, tetapi juga pembimbing literasi yang mendukung pengembangan karakter dan kompetensi siswa," tegasnya.


Inovasi dan Kreativitas dalam Pengelolaan Perpustakaan

Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah paparan dari Dr. Agus Rusmana, M.A., dosen Universitas Padjadjaran. Ia menekankan pentingnya transformasi kreatif di kalangan pustakawan. "Dunia perpustakaan menuntut pustakawan yang kreatif dan adaptif dalam menghadapi perubahan. Teknologi dan inovasi harus menjadi bagian dari layanan perpustakaan yang kita berikan," ungkapnya.

Menurut Dr. Agus, pustakawan harus mampu mengubah ide-ide kreatif menjadi program yang nyata dan bermanfaat bagi pengguna perpustakaan, terutama siswa dan guru.


Menyongsong Literasi Multimodal di Sekolah

Sementara itu, Sofie Dewayani, Ph.D., pendiri Yayasan Litara, dalam sesinya menekankan perlunya pustakawan memahami literasi multimodal sebagai bagian dari pembelajaran modern. Koleksi perpustakaan harus menyediakan media yang beragam agar siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.


Rangkaian Workshop dan Call for Papers

Selain sesi plenari, KPSI V 2024 juga menghadirkan berbagai workshop yang relevan dengan perkembangan literasi dan teknologi. Dr. Riche Cynthia Johan, M.Si., memberikan workshop mengenai perancangan program literasi informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. M. Fatturachman, M.Kom., mengadakan sesi tentang pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam menulis karya ilmiah, memberikan wawasan baru bagi para pustakawan di era digital ini.

Tidak hanya itu, kegiatan call for papers juga memberikan ruang bagi peserta untuk berbagi hasil penelitian terkait perpustakaan sekolah, baik dari segi teori maupun praktik.


Menutup dengan Tour Budaya

Kegiatan ini diakhiri dengan cultural tour yang memberikan pengalaman budaya bagi para peserta. Ini menjadi salah satu upaya penyelenggara untuk memperkaya wawasan literasi para pustakawan melalui pendekatan budaya, yang dianggap penting dalam pengelolaan perpustakaan berbasis kearifan lokal.


ATPUSI: Komitmen Meningkatkan Kualitas Perpustakaan Sekolah

Dengan terselenggaranya KPSI V 2024, ATPUSI kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah di Indonesia. Transformasi peran pustakawan di era digital menjadi fokus utama agar perpustakaan sekolah dapat terus relevan dalam mendukung literasi dan pendidikan.

ATPUSI berharap, melalui konferensi ini, pustakawan sekolah di seluruh Indonesia dapat mengambil langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan di era digital, sekaligus memperkuat perannya dalam mencerdaskan generasi bangsa. (t)


***

Dokumentasi kegiatan akan diunggah di artikel terpisah

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.