Dua Pengurus Pusat ATPUSI beruntung bisa hadir pada konferensi IASL (International Association of School Librarianship) di Brisbane, Queensland, Australia, yaitu Ibu Hanna dan saya sendiri. IASL merupakan sebuah asosiasi pustakawan sekolah internasional yang telah terbentuk sejak tahun 1971. Sejak berdirinya, asosiasi ini terus berkembang dengan merekrut keanggotaan dari seluruh dunia, baik yang individual maupun dari asosiasi pustakawan sekolah. Setiap tahun IASL menyelenggarakan konferensi di negara yang berbeda. Pada tahun 2010, yang merupakan konferensi IASL ke-39, penyelenggaraannya dilaksanakan di Kota Brisbane, Australia, berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 28 september hingga 1 Oktober 2010, bertempat di Brisbane Convention & Exhibition Centre.
Acara secara resmi dibuka oleh Gubernur Queensland, Ms. Penelope Wensley, AO dan dimeriahkan oleh Australian Girls’ Choir pada hari Selasa 28 September, diikuti dengan peluncuran buku ”History of teacher-librarianship in Queensland”. Pada konferensi ini tidak kurang 58 makalah dipresentasikan. Kuliah umum diberikan oleh Dr Michael Hough, Dr. Marcia Mardis, Dr. Nancy Everhart, dan Professor Erica McWilliams.
Peserta dapat memilih berbagai sesi yang disajikan secara paralel yang memaparkan hasil penelitian, program perpustakaan dan informasi yang telah berhasil diterapkan di sekolah (best practices) serta makalah profesional lainnya. Sesi yang ditawarkan antara lain: Plato Program, yang memaparkan inovasi program Information literasi di sekolah menengah di Australia,pPeningkatan literasi dan kurikulum dengan menggunakan koleksi digital, promosi membaca melalui Book Trailer dan Readers Cup, dan Cyber safety.
Ada pula sesi workshop di bidang informasi dan dunia perbukuan, seperti workshop tentang media oleh Mark Steines, workshop ilustrasi buku serta Cooperative Inquiry oleh Dr. Marcia Mandis dan Nancy Everhart. Tidak ketinggalan presentasi dari para sponsor yang dapat menunjang kegiatan perpustakaan sekolah. Selain itu ada pula kegiatan social budaya dan ramah tamah berupa kunjungan ke sekolah dan tempat-tempat yang diceritakan dalam buku berjudul “Home” karya Narelle Oliver serta makan malam bersama untuk pengumpulan dana melalui acara lelang.
Panitia sebelumnya telah mengumpulkan barang-barang yang disumbangkan oleh peserta yang kemudian dilelang secara terbuka dan acara Gala Dinner maupun secara tertutup (silent auction) dalam pameran yang berlangsung selama acara konferensi. Dana yang berhasil dikumpulkan kurang lebih Au$ 7000, yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan kepustakawanan sekolah.
Kegiatan lain yang tak kalah pentingnya adalah pemberian penghargaan (award) antara lain Jean Lowrie Leadership Development Grant, Takeshi Murofushi Research Award, IASL Books for Children dan beberapa penghargaan lain.
Selain sebagai konferensi tahunan IASL, acara ini digabungkan dengan penyelenggaraan konferensi dua-tahunan School Library Association of Queensland yang ke-12. Peserta yang mengikuti acara ini berjumlah sekitar 400 orang yang sebagian besar berasal dari Australia dan 20 negara lain di dunia. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh Hanna Latuputty dan Rachmawati, yang pada tahun ini menerima penghargaan Jean Lowrie Leadership Development Grant.
Panitia berhasil memprogram acara dengan baik. Cuaca Brisbane yang sejuk di musim semi juga sangat mendukung. Peserta bisa menikmati suasana kota Brisbane dengan mengunjungi beberapa tempat wisata antara lain pusat kebudayaan, melintasi sungai, tempat penangkaran koala dan kanguru serta menikmati kuliner khas Australia yang tersaji selama konferensi dan acara makan malam.
Para pembaca yang budiman, kalau tidak ada aral melintang, pada tahun 2013 ATPUSI (Indonesia) akan menjadi host (tuan rumah) penyelenggaraan konferensi IASL. ATPUSI kini mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang. Do’akan saja ya. Amin. (ad)